“Love Phobia”
(Akan selalu ada cinta tapi ragu untuk mencinta)
Ivan adalah seorang pria biasa yang juga pernah merasakan satu
rasa yang sudah Tuhan ciptakan begitu sempurnanya, begitu indahnya yaitu CINTA.
Ivan adalah tipe pria yang pendiam dan tidak suka keramaian, namun tak jarang
juga dia berkumpul dengan teman-teman di tempat kerjanya dan dia selalu bisa
memecah keheningan menjadi canda tawa akibat gurauan yang selalu ia buat untuk
teman-teman nya itu. Hobby nya adalah membaca dan menonton film, film yang
disukainya adalah Harry Potter dan tak jarang juga waktu istirahat kerjanya itu
dia habiskan untuk membaca buku di perpustakaan kota, banyak sekali buku yang
dia baca mulai dari buku fiksi sampai buku nonfiksi, terkadang juga jika dia
sedang asiknya membaca dan belum sampai habis di baca dia sampai meminjamnya untuk
lanjut di baca di rumahnya.
Tapi terlepas dari sikapnya yang pendiam dan sulit untuk di
tebak ternyata sebenarnya dia adalah pria yang sangat romantis, hal itu di
buktikan kepada kekasihnya yaitu seorang mahasiswi bernama Reva yang di
kenalnya di perpustakaan tempat biasa Ivan membaca buku, dan walaupun reva
adalah seorang mahasiswi namun umur mereka sama, hanya saja keadaan yang
membuatnya berbeda, Reva lebih beruntung dapat merasakan bangku kuliah,
sedangkan Ivan? dia harus bersabar dan berjuang dahulu untuk bisa dapat
merasakan bangku perkuliahan itu, tapi sekali lagi CINTA yang mempersatukan
mereka, CINTA tak memandang status, dan rasa tulus yang mereka berikan membuat
segalanya menjadi indah. Ivan juga selalu memberikan perhatian kepada Reva
dengan kesungguhan dan ketulusan hatinya, begitupun sebaliknya. Walaupun
demikian, tetap saja dalam sebuah hubungan pasti akan ada konflik-konflik kecil
di dalamnya dan mereka juga merasakannya, tapi mereka selalu menyelesaikannya
bersama dan konflik itu yang akan membuat mereka lebih mengerti lagi satu
dengan yang lainnya. Lantunan lagu juga selalu Ivan nyanyikan untuk Reva, untuk
menghiburnya dikala sepi dan ungkapan perasaannya, seperti "Adera-Lebih
Indah" "Dygta-Karena Ku Sayang Kamu" "Radja-Mimpi
Indah" "Tulus-Teman Hidup" "Petra-Istimewa" dan banyak
lagi lagu yang selalu di nyanyikan untuk Reva, dan Reva selalu tersanjung
ketika mendengarnya.
Tujuh bulan sudah mereka menjalani hubungan mereka, hubungan
yang begitu indah mereka rasakan. Tapi
lagi-lagi cobaan selalu datang untuk menguji hubungan mereka, tapi sepertinya
cobaan kali ini sungguh sangat berat dan mereka di tempatkan di posisi itu.
Reva yang akhir-akhir itu seperti menjauh dari Ivan, dan Ivan bertanya-tanya
apakah kesalahan yang di buatnya? apakah perkataan yang salah yang dia sudah
ucapkan? setiap dia bertemu Reva hanya biasa-biasa saja seperti tak ada respon
seperti dulu, setiap saat Ivan selalu menanyakan "kenapa?""ada
apa?" tapi jawaban yang sama pun selalu terucap "tidak ada
apa-apa". Sampai akhirnya...
air
mata menetes di pelupuk mata Reva, dengan seketika Ivan menanyakan
"kamu
kenapa? ayo dong cerita..."
"ga
apa-apa ko, aku ga apa-apa tau..."
"ga
mungkin, ayo cerita.. masa sama aku kamu ga mau cerita sih?"
.......
"kamu
terlalu baik buat aku, kamu pasti dapet yang lebih, di banding aku
nantinya"
"kamu
ngomong apa sih? aku ga ngerti tau..."
"iya
kamu itu baik, baik banget, jadi kayannya aku ga pantes lagi buat milikin kamu
dapet kasih sayang kamu yang tulus itu, masih banyak wanita lain disana yang
siap terima ketulusan cinta kamu itu, aku udah ga pantes lagi buat kamu... ga
pantes Van..."
"kamu
ko ngomong gitu sih, rasa sayang ini perhatian ini selalu tercipta untuk kamu
seorang sayang, cuma buat kamu, aku tulus sama kamu, ada apa?aku salah ya? maafin
deh..."
"kamu
ga salah Van, aku yang salah, aku ga bisa kasih kamu cinta dan perhatian
seperti yang kamu kasih buat aku..."
"aku
ga apa-apa Reva, sikap kamu itu emang udah paling sempurnya di mataku, gaada
lagi yang kurang dari kamu, gaada yang salah dari kamu, dan rasa sayang ini
tercipta benar tulus dari dalam hati ini hanya untukmu, cuma buat kamu
Reva"
"iya
aku tau itu, kamu emang tulus, tapi aku udah ga pantes lagi dapetin itu
semua"
"ga
pantes kenapa? kenapa Reva kasih penjelasan buat aku... kalau akau salah apa
kesalahanku, akan ku tebus semua kesalahanku itu..."
"kamu
mau tau kesalahan kamu itu apa?"
"apa?
aku akan terima semua itu"
"kamu
itu udah salah milih aku buat terima semua kebaikan kamu Van, itu salah
kamu.."
"itu
menurut kamu? tapi aku ga begitu Reva, kamu emang orang yang tepat buat dapetin
ini semua, aku sayang kamu Reva dan kamu tercipta untukku"
"udah
Ivan cukup, kasih ya rasa sayang itu ke yang lain, wanita yang lebih baik
daripada aku"
"siapa
Reva?siapa? kamu itu udah wanita yang terbaik yang pernah aku kenal dan memang
cuma kamu yang aku kenal, kenapa jadi gini sih?"
(Reva
memegang tangan Ivan)
"Ivan,
sekali lagi maaf in aku ya, hubungan kita cukup sampai disini aja, kamu ga
salah ko Ivan, aku yang salah, kamu itu baik bangeetttt aku ga pantes buat
dapetin kebaikan kamu itu, kamu terlalu sempurna buat aku, kamu terlalu baik
buat aku, sekarang kita jalan masing-masing ya, di luar sana masih banyak Reva
Reva yang lain bahkan jauh lebih baik lagi."
"tapi
Reva cuma kamu yang spesial buat aku, aku masih sayang banget sama kamu, aku
bakalan sulit untuk terima ini, aku masih belum bisa jalanin hidupku ini
sendiri tanpa kamu"
"waktu
yang akan menuntun kamu Van, biar waktu yang akan menjawabnya. Kamu pasti bisa,
masa kerjaan yang berat aja kamu bisa selesai in, masalah kaya gini sih pasti
mudah buat kamu Van"
"ini
beda sama kerjaan Reva, ini masalah perasaan, perasaan ini selalu ada uat kamu
dan akan selalu ada"
"kamu
harus bisa hapus perasaan itu ya Ivan, kamu harus terima, aku ga akan ada lagi
di kehidupan kamu nanti, aku ga bakal lagi ganggu kamu buat suruh ini, suruh
itu, anter kesini, kesitu, aku cuma mau bilang terima kasih kamu udah sabar
ngadepin cewe kaya aku ya Van, makasih atas semuanya, kamu emang cowo yang
terbaik."
"aku
ikhlas ngelakuin itu semua Reva, aku Ikhlas aku seneng bisa di repotin sama
kamu, aku tulus sama kamu Reva... Jangan kaya gini dong."
"ini
kenyataan nya Ivan, ini takdir buat jalan cerita kita, ini akhirnya Ivan, cukup
sampai disini."
"kaulah
takdirku Reva, kau tercipta untukku... You're the one and only"
"udah
ya Van, sekali lagi makasih buat tujuh bulan yang indah yang udah kamu kasih
buat aku, maaf aku ga bisa ngasih apa yang kamu udah kasih buat aku"
"jadi
ini jawaban dari pertanyaanku selama ini, yaudah kalau itu mau kamu, aku harus
ngertiin itu, makasih juga kamu udah isi buku ku yang kosong ini dengan kasih
sayang dan cerita cinta yang sangat indah dan takkan pernah ku lupakan, ku
berjanji akan tetap selalu menyayangimu dan mengingatmu di dalam hati ini,
walau kini kau bukan milikku."
"(aku
juga ga mau Van melepas kamu dari benakku, aku juga masih sayang sama kamu,
cuma keadaan yang memaksa ku untuk melakukan ini semua Van *dalam hati) kamu
baik Van, kita masih bisa berteman ko, aku masih boleh kan jadi temen kamu Van?"
"sampai
kapanpun..."
"yaudah
hapus air mata itu, aku ga mau liat kamu sedih kaya gini lagi, cukup aku cowo
terakhir yang bikin kamu nangis kaya gini *mengusap air mata Reva"
"ihh,
aku ga nangis cuma kelilpan aja...hehe"
"ada-ada
aja kamu ini, oh ya boleh ga aku nyanyi buat kamu, mungkin ini loagu terakhir
yang aku nyanyiin buat kamu Rev, boleh ya?"
"boleh
ko Van."
"dengerin
ya jangan tidur... :)"
.....
"takan
jera aku memintamu tuk tetap disini, meski kini kau pun telah pergi dan meminta
aku, tuk melupakanmu..
tapi
ku tak mampu, aku mohon kepadamu kembalilah kepadaku...
karna
takkan pernah ada yang mampu menggantikanmu...
takkan
jera aku memintamu tuk tetap disini, dia bukan orang yang ku pilih tuk
melupakanmu...
aku
mohon kepadamu kembalilah kepadaku, karna takkan pernah ada yang mampu
menggantikanmu..."
"(suara
ini van yang sulit sekali aku lupakan, yang selalu terdengar saat ku terbangun
dari tidur malamku, aku juga ga mau untuk pergi Van, aku masih belum siap..
*dalam hati), cukup Van nanti semakin sulit lagi kamu buat ngelupain aku."
"ga
pernah sedikitpun aku mau ngelupain kamu Rev"
"ga
boleh Ivan, kamu harus move on.. kamu pasti bisa ko"
"biarkan
aku menjaga perasaan ini, menjaga segenap cinta yang telah kau beri...
engkau
pergi aku takkan pergi, kau menjauh aku takkan jauh...
sebenarnya
diriku masih mengharapkanmu, sejujurnya diriku masih mengharapkanmu..."
"udah
Van cukup, makasih ya nyanyian kamu itu, suara kamu bagus Van, kasih suara kamu
ke orang lain yang nanti bakal selalu ada di samping kamu nantinya, sekarang
aku harus pulang..."
"kamu
ko ngomong nya gitu aja sih,aku anter kamu ya?"
"ga
usah Van, aku naik angkutan umum aja, biasa juga aku naik itu kan.. :)"
"yaudah
hati-hati ya sayang... aku anter kamu sampe kamu naik mobil ya..."
"iya
deh boleh Van..."
(rasa
ini takkan pernah memudar sedikitpun Reva! takkan pernah!!!, hati ini sudah
tertulis namamu, aku akan selalu ingat itu, aku sayang kamu Reva... *dalam
hati)
Ivan
terus melihat ke arah mobil yang Reva tumpangi sampai mobil itu tak lagi
terlihat.
Sammy Simorangkir-Kesedihanku
Sepinya hari yang ku lewati
tanpa ada dirimu menemani...
sunyi ku rasa dalam hidupku
tak mampu aku tuk menangkal...
masih ku ingat indah senyummu,
yang slalu membuatku mengenalmu...
terbawa aku dalam sedihku
tak sadar kini kau tak disini...
engkau masih yang terindah
indah di dalam hatiku
menapaki sakit tak berakhir yang seperti ini...
masih ku ingat indah senyummu,
yang slalu membuatku mengenalmu...
terbawa aku dalam sedihku
tak sadar kini kau tak disisni...
engkau masih yang terindah
indah di dalam hatiku
menapaki sakit tak berakhir yang seperti ini...
Semenjak kejadian itu Ivan dan Reva sudah jarang sekali
berkomunikasi, hanya sesekali saja hanya untuk menanyakan kabar, komunikasi
mereka berdua jadi sangat canggung dan sampai saat ini juga Ivan tidak
mengetahui apa penyebab Reva memutuskannya, Ivan selalu berharap mendapatkan
kembali cinta Reva walau itu akan sulit sekali bahkan tak mungkin, Ivan
sekarang hanya berharap Reva selalu bahagia walau bukan dengannya. Tiap harinya
dia hanya bisa melihat Reva di media sosial ataupun file-file kenangan yang ada
di laptopnya. Memang banyak wanita yang berusaha mendekatinya, tapi tetap cinta
Ivan hanya untuk Reva seorang. Selalu ada rasa cinta tapi ragu untuk mencinta
kembali, karena rasa ini sudah tertanam untuknya, entah sampai kapan ini akan
bertahan???. Mungkin sampai saat ada pria lain yang memberikan kasih sayangnya
untuk Reva dan membuat Reva selalu tersenyum, karena senyumnya itu akan membuat
siapa saja tenang bila ada di dekatnya (Revalina Angelica).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar